Minggu, 06 Desember 2020

PATAH HATI 02 - Penasaran dan perasaan



Jadi HAI! Lagi.. Gua Nahrul..

Gua akan selalu melakukan perkenalan, sampai kalian benar-benar gak bakalan lupa dengan nama gua, dan pastinya bikin gua jadi terkenal ( Gitu amat yak).

Sesuai janji gua di tulisan sebelumnya, kali ini fokus ke cerita patah hati gua, yang rasanya emang sakit banget, dan bisa dibiliang gak pernah sesakit ini ( agak nyesek sih emang).

Jadi oke, langsung aja kali ya..

Cerita ini berawal dari masa kuliah gua, ketika gua masih Semester 3, masa dimana gua masih banyak nyari perhatian, dan salah satu masa yang pa ling menyebalkan. Gua menyebut itu menyebalakan, karena dimasa ini gua menjadi orang yang sok-sokan bisa hidup sendiri, tanpa berorganisasi dan merasa kalau di dunia ini cuma gua yang paling bener.

Faktor itu didukung dengan nilai gua yang selalu tinggi kalau dikelas dan menjadi salah satu mahasiswa yang disenangi dosen dong pastinya, dan itu semua udah lebih dari cukup. gua juga gak tau di usia yang udah setua itu, life goal gua kok simple banget.

Hingga satu kejadin merubah hidup gua secara besar-besaran...

Entah karena kerjaan siapa, hingga ketua BEM fakultas Teknik yang baru aja menjabat, menawarkan gua untuk menjadi salah satu amggotamya, padahal gua waktu itu gak pernah ikut organisasi apapun sejak masuk perkuliahan.

Singkat cerita tawarannya gua terima, karena alasan utama gua buat masuk BEM adalah cewek yang gua taksir sudah sejak lama. Sebuta saja dia Wiani, wanita yang gua taksir sejak baru masuk di perkuliahan, jadi kurang lebih sudah 2 tahun lamanya.

beberapa hari berlalu, dan waktu tiba waktu dimana gua akan dilantik. Hari itu adalah awal bagi gua dan wiani semakin dekat, dan juga awal bagi gua untuk penderitaan rasa sakit yang sangat berat.

Gua dilantik dan itu adalah pertama kalinya gua photo bareng dia, tentunya dengan temen-temen yang lain juga. Dimana mungkin bagi dia moment itu adalah moment yang biasa, tapi bagi gua itu benar-benar bersejarah dan istimewa. Setidaknya begitu disaat gua masih merasa kalau wiani adalah wanita yang istimewa dan berbeda.

Semua berjalan seperti biasanya, hingga sejenak gua cemburu. gua belum ngelakuin hal apapun, belum ada pendekakatan bahkan komunikasi intens yang pernah gua lakukan. Ketika dia main bersama temannya, disini kita panggil dia Saputra. iya gua merasa benar-benar cemburu.

Gua gak merasakan ada kejanggalan, tapi gua merasakan ada sedikit kekecewaan, karena ekspektasi gua. Gua berfikir dia itu berbeda, gak akan deket dengan cowok, atau menjadi wanita yang welcome dengan siapa saja. tapi entah apa sihir dari mana, perasaan gua yang sudah sangat lama ada, membuat gua terus berusaha berfikir positif, dan menutup semua kecurigaan.

Gua goblok, iya..

bahkan antara rasa penasaran dan perasaan gua pada waktu itu, semuanya melebur menjadi satu. Gua udah gak perduli lagi dengan harga diri, yang ada di otak gua cuma perasaan bahwa, gua hanya pengen dia tau kalau gua suka sama dia. Sesederhana itu dan gak minta lebih.

hingga dengan gobloknya gua menulis semuanya di blog ini  mutusin buat ngungkapin perasaan gua. gua ngechat dia buat minta wiani luangin sedikit waktunya untuk ngomong berdua ( biar kayak di film-film). tapi dia menolak dan gua agak lega dengan respon dia itu, karena itu artinya dia bukan cewek murahan.

Semakin memantapkan hati gua, dibarengi dengan perasaan kurang sabar dan kegoblokan yang mendasarinya, karena respon wiani itu gua malah gak sabaran dan ngungkapin perasaan gua lewat aplikasi berwarna hijau dengan icon telpon rumah di tingahnya itu. Goblok akuuh!!

gua ceritain ke wiani semuanya, mulai dari sejak kapan gua suka dan Alasan utama gua masuk BEM apa, dan pastinya gua juga bilang kalau gua gak kepengen ada hubungan apa-apa. gua cuma mau dia tau perasaan gua dan udah itu aja. 

Tapi sekali lagi, entah setan apa yang merasuki gua, dengan bodohnya gua malah bilang ke wiani..
" Aku gak mau kita pacaran, tapi kalau kamu mau kita bikin komitmen untuk saling jaga perasaan. Kamu cukup janji buat gak pacaran dengan siapaun dan jaga perasaan aku, dan aku akan ngelakuin hal yang sama, sampai nanti tiba waktunya kita bahas ini lagi, lebih serius di depan orang tua kita" ya allah rul... rul..

Cukup lama berselang dan no respons..

Membuat gua semakin kebingungan, dan gak tau harus ngapain. yang ada di fikiran gua setelah itu, adalah rasa cemas dan siap-siap untuk menanggung malu. Tapi disisi lain gua masih penasaran dan otak lemot gua masih bersikeras kalau itu adalah sebuah perasaan.

At least.. malam itu berlalu, dan tiba waktu pagi dimana gua akan merasakan tekanan dahsyat berikutnya.. 

Tapi nanti gua ceritain di post berikutnya hehe..

 

Previous Post
Next Post

jadi ya? itu aja sih..

0 komentar: