Sabtu, 12 Desember 2020

NYAMAN - Perasaan itu jangan lagi

 


Hai mblo.. atua Sad peaplo diluar sana. Yang masih membaca tulisan gua ( padahal gak ada yang baca). Masih hidup kah anda?

Gua mencoba untuk membuat opening, ketika gua merasa kalau tulisan gua udah kayak youtuber yang ada di webite sebelah sana itu.

tapi sepertinya sih gak masalah. Menulis itu kan terserah penulisnya, tergantung dari target yang mereka sasar. Jadi karena target gua untuk sekarang ini adalah kepuasan pribadi, sebagai sarana sharing dan curhat. Jadi semuanya terserah gua dong.

yaa.. itu gak penting sih..

jadi siapa diantara kalian yang pernah suka sama seseorang?. hayok ngaku, ga usah sok polos!!. NGAKU WOI!!.

Semua orang pasti pernah ya. Sebagian diantaranya ada yang merespon perasaan yang dia rasakan itu dengan serius, dan sebagian ada yang mengacuhkan ketika mereka sadar kalau perasaan itu mulai mereka rasakan. Walaupun sebenarnya, gak ada orang yang akan terus bertahan dari kondisinya itu. dimana adakalanya perasaaan itu mereka respon dan ada kalanya mereka cuek dengan perasaan tersebut.

By the way, kali ini gua mau cerita tentang perasaan nyaman..

Okey, jadi setiap orang pernah merasakan nyaman. Fase yang dihadapi sehingga mendapati ketertarikan pada lawan jenisnya. ini kesimpulan yang gua tarik secara sepihak ya.

Perasaan seperti ini bisa muncul ke siapa saja. Dengan status apapun, sehingga orang yang gak punya status apapun, akan betah dengan kondisi terbut. Misalkan seperti orang yang mengaku jomblo, akan betah dengan statusnya tersebut, karena dia bisa dengan mudah mendapat rasa nyaman dari orang lain walapun sekedar status teman. Biasanya sih disebut TTM atau Teman Tapi Mesra.

Betapa gak sukanya gua dengan TTMan ini sekarang!

Dulu gua adalah salah satu orang yang paling sering terjebak dalam status TTM ini. Gua menikmatinya, bahkan sampai terjebak status TTM dengan teman-teman yang sekiranya sudah punya pacar. Tapi karena tidak perdulinya gua dengan perasaan orang lain waktu itu, gua benar-benar cuek dan oke-oke aja.

Bahkan kalau sudah merasa nyaman terlalu jauh ,kelakuannya sudah seperti orang pacaran. Yang pegangan tangan, kasi perhatian bahkan sampai peluk, tapi ngakunya sih nggak ada perasaan apa-apa. ( Walaupun gak selalu begitu, dan bukan gua yang mulai). dan itu semua terjadi karena adanya rasa nyaman.

Gua mulai berhenti dengan modus TTM dengan siapapun itu, ketika gua mempelajari sedikit hal tentang hukum yang ada di agama gua pada masa SMK. Kemudian lebih dari itu, sekarang gua sudah sangat menolak rasa nyaman, bahkan terkadang membencinya ketika mood gua sedang sangat sensitif, kalau-kalu rasa nyaman ke perempuan yang sebatas teman itu mulai gua rasakan.

itu karena sekarang setiap kali gua merasakan rasa nyaman. Dalam beberapa saat kemudian otak gua akan mengingat beberapa kejadian serupa, yang menimbulkan rasa nyaman yang sama dari ingatan mengenai sesuatu yang menyakitkan buat gua. sehingga bahkan bisa sampai bikin dada gua sesak, ngelamun terus kehilangan fokus begitu saja.

Rasa nyaman yang yang kayak begini tu menyebalkan. apalagi kalau sampai jadi kebiasaan ketika sudah menikah nanti. oleh karena itu terkadang gua menekankan diri supaya rasa nyaman itu jagan lagi ada. Dimana cara gua menghindarinya adalah dengan berkomunikasi sesedikit mungkin dengan wanita, tertama wanita yang masih gua suka.

Hal lainnya yang gua lakuin untuk mengatasi perasaan tersebut ketika mulai datang, adalah dengan memfokuskan diri untuk ngelakuin sesuatu yang bermanfaat, atau paling tidak sesuatu yang gua suka. Supaya gua bisa nyaman dalam kondisi sendiri, apalagi di sisi lain juga efeknya jadi jarang keluar  sehingga lebih hemat dari sisi pengeluaran hehe..

Mungkin itu aja sedikit ketikan cerita dari gua mengenai rasan yaman, gak ada kesmpulan yang akan gua kasi. Silahkan tarik sendiri sis.. SEMONGKO..  

dan itu aja sih.. Terima Kasih~

Previous Post
Next Post

jadi ya? itu aja sih..

0 komentar: