Selasa, 15 Desember 2020

ALASAN HIDUP - Semua tergantung Motivasi

 


Mulai dari mana yak???

Hampir 2 minggu. Mungkin hampir 2 minggu sejak blog ini dibuat sampai dengan hari ini, gua udah nulis beberapa artikel mengenai segala macam hal disini. walaupun sebagiannya itu terntang perbucinan semua sih. tapi gak apa-apa lah yang penting kan karya hehe..

Bisa dibilang gua lagi semangat-semangat nya nih berkarya di internet. jadi niatnya itu adalah untuk menabung karya mulai dari tulisan, sampai nantinya gua siap buat nampangin karya-karya gua di youtube. Tentu dari semua yang gua lakuin itu, jelas bahwa niat utamanya adalah karena duit. Target gua sih mulai dari karya dulu, kemudian karya itu menimbulkan popularitas dan dari popularitas itu diharapkan akan lebih mudah bagi gua untuk mencari atau mendapatkan duit.

Tapi karena kesibukan gua itu, yang gua mungkin terlalu fokus dan semangat untuk membuat konten dan mencari-cari ide baru, malah membuat gua lupa untuk ngerjain tugas dikampus. Gak heran kalau belakangan ini gua ketinggalan banyak banget tugas kuliah, yang seharusya gua kerjain malah ketinggalan karena lupa, atau terkadang capek ngurusin kegiatan organisasi juga.

Karena kelakuan gua itu, dampaknya jadi berefek ke persefsi temen-temen gua yang bilang kalau belakangan ini seorang "Nahrul" yang biasanya rajin dan selalu jadi yang pertama kalau ngerjain tugas, malah berubah drastis menjadi pribadi pemalas, yang gak pernah ngerjain tugas satupun bahkan sampai malas-malasan kalau ada jadwal kuliah.

Gua gak akan membatah hal tersebut, kalau-kalau ada yang nanyain gua itu benar atau cuma sebatas persefsi mereka. Karena sebenarnya bukan sekarang aja, tapi dari dulu juga gua orangnya pemalas cuy. Namun apa yang mampu membuat gua bergerak adalah sebuah tujuan hidup yang biasa gua sebut dengan "MOTIVASI".

Benar sekali, semuanya tergantung motivasi. Untuk menjelaskan bagaimana motivasi ini bekerja dalam hidup gua, maka izinkan gua untuk bercerita sedikit. Mengungkit beberapa kejadian yang terjadi dimasa lalu mengenai si motivasi. "Enggak ngasi juga gak apa-apa sih, kan ini blog gua jadi ya terserah gua :)"

Dulu waktu jaman-jamannya masih bocah, motivasi utama gua sehari-hari adalah untuk bisa main game. Tempat dimana gua bisa main game yang gua tau saat itu cuma tempat rental PS ( Playstation). Gua yang selalu cari cara untuk bisa main game, terkadang bisa ngelakuin sesuatu yang dibilang nakal pada umumnya. Sepeti misalkan bohong ke orang tua kalau duitnya mau dipakai karena ada kebutuhan, atau kebohongan sejenisnya yang gak perlu gua sebutin "kan aib".

Masa-masa Tsanawiah atau SMP gua masih aja kayak gitu. Jadi karena berbeda dari temen-temen gua yang fokusnya di akademik, gua terkesan sebagai anak yang pemalas karena gak pernah ngerjain tugas dan selalu mengahabiskan waktu cuma buat main game. Walaupun itu berlangsung selama 1 tahun masa SMP aja sih. Karena 1 tahun sisanya gua habiskan dengan menjadi seorang introvert dirumah, dengan tidak keluar main sama sekali, dan di sekolah cuma jadi orang yang dateng absen aja. Pada masa ini gua gak punya motivasi yang berarti sama sekali.

Pastinya dari kuasa allah ( tuhannya umat muslim ). 1 tahun sisa SMP, akhirnya gua mendapat hidayah berupa kesadaran. Walaupun gak berubah drastis begitu saja, gua mulai bergerak untuk belajar, dimana motivasi gua adalah karena capek di omelin orang tua terus dan gak mau dibilangin bodoh. Capek dibilang bodoh dan diomelin orangtua, sepertinya menjadi motivasi yang ampuh saat itu, dan berhasil membuat gua yang tadinya selalu berada di peringkat paling bawah ketika pembagian raport, mendadak menjadi rangking 7 begitu saja. Disini gua merasakan nikmatnya sebuah kemenangan.

Motivasi itu berlanjut hingga masa SMK. Awalnya karena memang tidak tau algoritma pendidikan, jadi gua gak dapet ranking sama sekali pada semester pertama. Tapi seiring berjalannya waktu, gua seringkali mendapat rangking, berputar-putar di antara 3 dan 2, terus seperti itu sampai gua kelas 3. Motivasi gua saat itu masih sama, karena gak mau dibilang bodoh, tapi ada motivasi lain dan idealisme gua yang gak pernah mau nyontek, sehingga ranking cuma berputar-putar disitu.

Semester akhir ini fokus gua adalah benar-benar ke skill. Prisif yang gua pegang bahwa rangking itu gak menjamin kulaitas otak seorang siswa, dan gua berakhir dengan rank yang turun ke rank 4 pada semester peratama kelas 3. Menariknya temen-temen gua berfikir kalau itu juga pasti karena sebuah kesalahan. Karena gua yang tiba-tiba turun rank, padahal gua pribadi sadar kalau penyebabnya karena gua jarang ngerjain tugas harian dari guru, sehingga nilai gua gak cukup banyak.

Gua membayar kekalahan tersebut, dengan motivasi bahwa rank gua turun bukan karena gua bodoh, tapi karena nilai konyol yang meyamaratakan semua siswa. Dan gua membuktikan itu dengan mendapat rank 3 di Ujian Nasiaonal, yang artinya ada 2 orang di atas gua dan gua yang berada di peringkat 3. Tertinggi di antara semua siswa yang ada di SMK tempat gua sekolah saat itu, lebih tinggi dari temen kelas yang sealu dapat rank 1 dan 2 dikelas.

Masa kulaih motivasi gua cuma beasiswa. Jadi ketika gua gak pernah berhasil untuk medapatkannya, gua mulai mengatur fokus ke motivasi yang lain. Yaitu seperti yang gua lakukan sekarang ini, membuat konten yang gua harap bisa membiasakan gua untuk terus berkreasi dan paham cara untuk menghasilkan uang setelahnya.

Jadi kalau disimpulkan, sebenarnya gua bukannya menjadi pemalas. Tapi fokus dari motivasi gua sudah berubah, sehingga prirotas dari yang gua kerjakan juga sebagian berubah. Jika teman-teman gua mulai melihat gua yang sekarang sebagai orang yang pemalas. Itu semua tergantung dari sisi mana mereka melihat gua. 

Untuk sekarang mungkin gua akan membiarkan persefsi mereka itu menjadi berkeliaran kesana kemari tentang gua. Tapi nanti, dengan seizin allah. Gua akan buktikan kalau gua sedang berkarya, berkreasi untuk kecerahan masa depan gua nanti.*Tapi gua emang pemalas si

Terima kasi~

Previous Post
Next Post

jadi ya? itu aja sih..

0 komentar: